Pada awal-awal pandemi, buah-buahan dan sayuran laris diborong. Rak buah dan sayuran di pasar swalayan pun kosong. Harganya juga melambung karena ketersediannya terbatas.
“Di tengah pandemi Covid-19, kebutuhan terhadap komoditas hortikultura justru tinggi. Ini jelas peluang dan tantangan,” ungkap Yasid Taufik, Direktur Pengolahan, Pemasaran Hasil Hortikuktura, Ditjen Hortikultura. Saat ini, lanjut dia, masyarakat menjadi lebih peduli akan kesehatan. Mereka banyak mengonsumsi vitamin dan mineral untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Nutrisi tersebut ada pada sayuran dan buahbuahan.
Tampaknya, pandemi Covid-19 membawa berkah bagi para pelaku usaha hortikultura. Penyerapan produk hortikultura, khususnya sayuran, biofarmaka, dan buahbuahan (termasuk semangka), meningkat.
“Beberapa produk agribisnis mengalami peningkatan pemintaan selama Covid-19. Seperti buah-buahan, sayuran, dan apotik hidup (biofarmaka), seiring dengan meningkatnya kesadaran untuk menjalankan gaya hidup bersih dan sehat. Permintaan tersebut berasal dari konsumsi rumahan dan pemesanan secara daring (online),” tandas Bayu Krisnamurthi, Dosen Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB, dalam telekonferensi Mei lalu. Peningkatan konsumsi, berdampak baik terhadap penyerapan sarana produksi. “Penjualan benih kami meningkat,” aku Glenn Pardede, Presiden Direktur PT East West Seed Indonesia (Ewindo). Pada semester 1, lanjut Glenn, penjualan benih Cap Panah Merah meningkat sebesar 15—17%. “Khusus untuk benih semangka, permintaannya naik di atas 25% dari tahun lalu,” tandasnya.
Pada 1—4 Mei 2020, Puslitbang Horti, Kementerian Pertanian, melakukan survei online melalui jaringan media sosial. Survei yang direspon oleh 536 responden itu bertujuan untuk melihat perilaku masyarakat dalam mengonsumsi sayuran dan buah-buahan selama masa pandemi Covid-19. Hasil survey menunjukkan, lebih dari 98% masyarakat percaya bahwa mengonsumsi sayuran dan buah-buahan dapat meningkatkan imunitas tubuh, terutama dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini. Sebanyak 29,45% responden mengaku meningkatkan konsumsi sayurannya. Dan 37,48% responden mengaku meningkatkan konsumsi buahbuahan.