Budidaya kangkung relatif mudah dan sederhana. Hal ini menjadi daya tarik petani mengusahakannya. Bagi yang berminat mengembangkan bisnis kangkung darat tak perlu khawatir. Di pasar begitu banyak beredar benih kangkung.
Sebut saja varietas New Serimpi, dan Bangkok LP-1 yang bertipe daun lebar, produksi PT East West Seed Indonesia (Panah Merah). Sedangkan bagi yang menyukai varietas berbatang besar dan berdaun sempit, tanam saja kangkung varietas New Pilihan atau RP-1 rakitan PT Primasid Andalan Utama. Pilihan lainnya yaitu varietas Amanda dan Bisi yang diproduksi PT BISI International.
Cukup 20—25 Hari
Varietas New Serimpi sangat cocok dibudidayakan pada dataran rendah sampai menengah. Sedangkan varietas Bangkok LP-1 hanya pas jika dikembangkan di dataran rendah, dengan umur panen 20—25 hari. Dari sisi potensi hasil, keduanya memiliki kemampuan tak beda jauh, yaitu 27—30 ton per hektar. Tinggi kedua tanaman itu pun hampir sama, yaitu 20—30 cm. Sedangkan varietas New Pilihan, memiliki deskripsi fisik antara lain memiliki batang tanaman besar, ruas panjang, dan berdaun sempit. Varietas yang dilepas Kementan pada 2007 ini, sangat cocok dibudidayakan di dataran rendah dengan umur panen 25 hari setelah tanam.
Berbeda pula dengan varietas Amanda yang berciri fisik berdaun sempit memanjang. Tinggi tanaman dapat mencapai 30 cm dengan panjang ruas 4 cm. Potensi panen yang dihasilkan mencapai 15 ton per hektare, dengan kebutuhan benih per hektare sekitar 11 kg. Jarak tanam yang dianjurkan untuk varietas ini adalah 5 cm x 10 cm.
Sementara varietas Bisi memiliki keunggulan dari pertumbuhan tanaman yang relatif seragam dan mampu beradaptasi di berbagai kondisi lahan. Tinggi tanamannya dapat mencapai 25 cm. Siklus budidayanya pun relatif singkat, umur 25—30 hari setelah tanam, kangkung sudah dapat dipanen. (ih/tim)